Review Mahasiswa UNUSA Dalam Generasi Aswaja An-Nahdliyah

 


Dibawakan oleh bapak KH. Reza Ahmad Zahid dari Ponpes Lirboyo Kediri dalam kegiatan PKKMB UNUSA 2023 tentang arti Ahli Sunnah Wal Jamaah, yang berarti sunnah adalah sebuah jalan. Secara syara' adalah jalan yang di ridhoi Allah dan digarisi oleh Rasulullah dan jamaahnya adalah sekelompok orang yg bersatu diatas kebenaran Al-quran dan hadist dengan pengikut tabi'in. Artinya golongan yang mengikuti sunnah dan selalu mengikuti perintah Rasulullah dan menghormati sahabat serta tidak hanya mengikuti kata nabi atau salah satu sahabat. 


Nahdlatul Ulama adalah organsisasi islam yang dibentuk pada 16 Rajab 1344 atau 31 Januari 1926 di Surabaya oleh KH. Hasyim Asy'ari. Didirikan setelah beliau bersilaturrahmi dengan kiyai-kyai lainnya dan meminta restu kepada gurunya. Secara spesifik dijelaskan NU merumuskan Aswaja sebagai sebuah mazhab yang dalam hal aqidah atau teologi dari Imam Asy'ari dan Bukhara' dapat kita pilih salah satu. Kemudian dalam ubudiyah cukup mengikuti satu dari empat Imam (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali). Secara umumnya di Indonesia kita memilih Imam Syafi'i, dan dalam bidang tasawuf kita mengikuti salah satu dari dua Imam (Al-Junaidi dan Al-Ghazali).


Terdapat dasar prinsip Nahdlatul Ulama, yaitu tawassuth/ moderat artinya jika menyikapi sesuatu tengah-tengah saja dengan dalil dan akal, tasamuh/ toleran yang artinya kita semua memiliki perbedaan dan harus menerima perbedaan tersebut, i'tidal/ tegak lurus yang artinya adil dalam menyikapi sesuatu dengan memilih dan menimbang baik dan buruknya serta yang terakhir adalah tawazun/ harmonis. Dikatakan oleh beliau bahwa ketika belajar atau berilmu kita harus memiliki seorang guru sebagai bentuk sanad agar dapat dipertanggungjawabkan tentang kebenarannya. Dianggap sangat penting dalam NU karena dianggap termasuk dalam silsilah guru tersebut dan akan mendapat barokah dari guru tersebut, serta terhindar dari kesesatan. Apabila kita tidak memiliki guru, maka guru kita adalah setan.


Seorang ulama alim harus mengikuti syariat dan juga harus mengetahui tentang perubahan dan perkembangan zamannya. Kemudian harus mengetahui sesutau yang progressive kedepannya dan introspeksi terhadap dirinya, mengerjakan sesutau yang ada nilai positif  atau dapat dikatakan bermanfaat saat itu dan di masa depan, serta selalu berpegangan kepada Al-quran dan hadist. Untuk mengikuti perkembangan zaman dan tetap pada aswaja dengan dekatlah bersama orang yang ingat Allah dan ketika melihat tingkah lakunya kita dapat melihat akhirat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Mahasiswa Bebas Narkoba Untuk Mendukung Generasi Rahmatan Lil'alamin UNUSA

My Holiday UNUSA 2024